Bitung,17 Oktober 2025.
Bitung, 15 Oktober 2025 – Serikat Awak Kapal Perikanan Bersatu (SP SAKTI SULUT) memperingati Hari Ulang Tahun ke-5 dengan semangat perjuangan melawan eksploitasi dan membangun kesetaraan bagi seluruh awak kapal perikanan dan pekerja perusahaan pengolahan ikan, Acara yang berlangsung di RiverSide, Kota Bitung, ini mengusung tema “Melawan Eksploitasi, Membangun Kesetaraan.”

Kegiatan dimulai pukul 09.00 WITA dan dihadiri oleh pengurus, anggota. Momen ini menjadi ajang refleksi atas perjalanan lima tahun perjuangan SP SAKTI SULUT dalam membela hak-hak pekerja di sektor perikanan.
Agenda Utama HUT ke-5:
Dalam kegiatan tersebut, SP SAKTI SULUT menetapkan beberapa agenda penting organisasi, di antaranya:
1. Memilih dan mengangkat pengurus SRIKANDI-SAKTI, wadah perempuan nelayan dan keluarga awak kapal perikanan.
2. Memperkuat advokasi di Kota Bitung sebagai basis utama sektor perikanan nasional.
3. Menyusun analisis dampak kontrak kerja terus-menerus, yang selama ini menjadi masalah utama pekerja di sektor perikanan.
4. Melaporkan hasil kajian dan rekomendasi kebijakan kepada pemerintah terkait, sebagai kontribusi serikat dalam pembenahan sistem ketenagakerjaan perikanan.
Pesan Ketua Umum SP SAKTI Sulut.
Capaian Advokasi Lima Tahun Perjuangan.
Sejak berdiri pada tahun 2020 hingga 2025, SP SAKTI Sulut telah menerima sebanyak 135 laporan kasus yang melibatkan 325 orang korban dari kalangan awak kapal perikanan domestik maupun migran dan pekerja perempuan di perusahaan pengolahan ikan.
Laporan tersebut mencakup berbagai persoalan, seperti eksploitasi kerja, keterlambatan dan pemotongan upah, kekerasan fisik/ferbal,sakit dan meninggal di tempat kerja,serta pelanggaran kontrak kerja.
Data tersebut menjadi bukti nyata bahwa sektor perikanan di indonesia kusus pekerja asal sulawesi utara masih menghadapi tantangan serius dalam perlindungan hak-hak pekerja, sekaligus menegaskan pentingnya keberadaan serikat pekerja independen yang kuat dan berpihak pada buruh.
Pesan Ketua Umum SP SAKTI Sulut
Ketua Umum SP SAKTI Sulut, Arnon Hiborang, dalam sambutannya menyampaikan bahwa lima tahun perjalanan organisasi merupakan wujud keteguhan dan solidaritas anggota menghadapi berbagai tantangan.
“Kami lahir dari penderitaan para pekerja di sektor perikanan. Lima tahun ini kami berdiri, berjuang, dan tetap solid untuk satu tujuan: memperjuangkan kehidupan yang lebih adil dan manusiawi bagi pekerja perikanan,” ujar Arnon Hiborang.
Ia menambahkan, momentum ulang tahun ini menjadi pengingat bahwa perjuangan belum selesai. Serikat akan terus memperkuat posisi tawar pekerja, memperjuangkan perjanjian kerja yang adil, dan mendorong pemerintah untuk memastikan perlindungan nyata bagi pekerja perikanan di laut maupun di darat.
Peran Perempuan Melalui SRIKANDI-SAKTI.
Salah satu agenda penting dalam peringatan kali ini adalah memilih pengurus SRIKANDI-SAKTI, organisasi sayap SP SAKTI Sulut yang berfokus pada peran dan perlindungan kepada perempuan yang bekerja di perusahaan pengolahan makan laut.
Ketua terpilih SRIKANDI-SAKTI, Afifah Lutfi., menyampaikan harapannya agar wadah ini menjadi ruang bagi perempuan untuk turut bersuara dan mengambil peran dalam perjuangan SP SAKTI Sulut dan Srikandi Sakti.
Pekerja Perempuan yang bekerja di perusahaan pengolahan makan laut masih banyak yang mengalami diskriminasi dan pelecehan di tempat kerjanya, hak-hak normatif mereka di rampas oleh perusahaan. “Banyak perempuan yang menjadi tulang punggung keluarga nelayan dan awak kapal perikanan. Kami ingin memastikan suara mereka terdengar, hak mereka diakui, dan kesejahteraan mereka diperjuangkan bersama,” ujarnya Afifah.
Lima Tahun Menuju Kesetaraan
Dengan semangat kebersamaan, SP SAKTI SULUT menegaskan komitmennya untuk terus melawan segala bentuk eksploitasi, memperjuangkan kesetaraan, dan membangun masa depan yang lebih baik bagi seluruh pekerja perikanan Indonesia.
—
DPP SP SAKTI Sulut
